Find Your Travelling Needs

Information of Destinations & Low Cost Accommodations

Recommended

-

Latest Articles

Wisata Alam Curug Muara Jaya Majalengka

Travnote.com Kali ini saya akan mengajak Anda ke daerah Majalengka. Ternyata daerah ini menyimpan banyak pemandangan alam di majalengka yang menakjubkan. Salah satunya adalah Curug Muara Jaya. Curug yang berasal dari bahasa Sunda memiliki arti air terjun. Curug Muara Jaya juga dikenal sebagai Curug Apuy yang berada pada aliran Sungai Muara Jaya di lereng Gunung Ciremai di Kampung Apuy, Desa Argamukti, Kecamatan Argapura, Kabupaten Majalengka, Propinsi Jawa Barat.
Curug Muara Jaya atau yang dikenal juga dengan Curug Apuy ialah sebuah muara yang merupakan perpaduan dua sungai. Lokasi curug ini berada di ketinggian sekitar 1.300 meter diatas permukaan laut (dpl), yang berada di kaki Gunung Ciremai. Airnya berasal dari beberapa buah anak sungai semisal Kali Ciapuy, Cilengkrang, dan juga anak Sungai Ciherang. Ketika berada disini, resapilah suara gemericiknya air yang jatuh ke dasar curug yang jika ditelisik mampu mencipta harmoni dan alunan nada yang indah. Kesejukan udara dan dinginnya air pegunungan membuat curug ini semakin memikat siapapun dan memberikan impresi yang sukar terlupa. Untuk mengabadikan momen-momen penting selama disini, Anda disarankan untuk membawa kamera/ kodak untuk memotret dan mengabadikan kejadian yang dianggap penting dan mengesankan.
Selain keindahan alam dan nuansa curug yang memukau, disini juga tersedia camping ground di curug muara jaya yang bisa Anda gunakan untuk berkemah atau bermalam. Kegiatan berkemah Anda akan didukung oleh kejernihan air sungai dan rindangnya pepohonan sekitar, yang merupakan salah satu kelebihan objek wisata ini. Selain itu juga terdapat perkebunan pisang Apuy yang menjadi salah satu potensi desa setempat karena mempunyai rasa yang manis dan lembut.
Curug ini memiliki ketinggian sekitar 73 meter dan merupakan jenis air terjun yang bertingkat (cascade). Terdapat dua tingkat air terjun, tingkat pertama merupakan air terjun utama yang jatuh dari ketinggian sekitar 60 meter pada dinding tebing batu, sementara tingkat kedua merupakan air terjun yang lebih kecil dan memiliki tinggi sekitar 13 meter. Menakjubkan bukan?

Jalan menuju curug muara jaya, berjarak sekitar 83 km sebelah barat daya Kota Cirebon atau + 23 km km arah tenggara ibu kota Kabupaten Majalengka dan dapat ditempuh dengan kendaraan roda dua ataupun empat sampai dekat lokasi.  Jika mengambil jalur dari kota Majalengka terlebih dahulu singgah di Maja yang merupakan kota kecil kecamatan yang merupakan sentra sayuran Majalengka. Dari sana kemudian dilanjutkan menuju desa Argalingga.  Kondisi jalan menuju desa ini sempit, sangat sulit untuk dua kendaraan empat berpapasan, menanjak dan berkelok.  Di beberapa tempat banyak aspal terkelupas menyisakan batu-batu dan lubang jalan.  Hal ini terjadi di sekitar 2 km terakhir menuju desa Argalingga.

Setiba di desa Argalingga akan ditemui pertigaan, dimana untuk belokan kekiri menuju Rajagaluh lewat kecamatan Sindang dan (merupakan alternatif jalan ke desa Argalingga jika tidak melalui Maja), sedangkan untuk belokan ke kanan ke desa Argamukti, lokasi curug ini berada.  Jarak dari pertigaan ini sekitar 2 km hingga tiba di desa Argamukti.  Kondisi jalan ke desa ini sama seperti sebelumnya sempit, aspal terkelupas dan turun naik.

Bagi yang menggunakan angkutan umum, dari kota Majalengka naik menggunakan angkutan umum jenis elf atau L-300 jurusan Maja.  Setiba di kota kecamatan Maja turun di dekat pasar, lalu carilah pertigaan persis di sebelah terminal Bis Maja.  Ambil jalan ke kiri (ke arah gunung).  Jalan tersebut adalah satu-satunya jalan menuju desa Argamukti lewat Maja.  Di pertigaan ini perjalanan diteruskan dengan berganti menggunakan angkutan mobil bak terbuka sejenis pickup, yang biasa digunakan warga untuk mengangkut penumpang dan sayur-mayur hasil panen.  Ongkos naik adalah Rp 3000 per orang sekali jalan hingga tiba di pelataran parkir dekat kompleks curug.  Alternatif lain adalah dengan menggunakan ojek yang juga tersedia disekitar pasar Maja dengan ongkos Rp 8000 per orang hingga sampai tujuan.

Memasuki desa Argamukti, selanjutnya akan ditemui pertigaan lagi dengan penunjuk arah ke Curug Muara Jaya. Ambillah jalan ke kanan mengikuti petunjuk itu, dan tidak sampai lima menit kemudian tiba di gerbang curug. 

Sesampainya di pintu gerbang ini kendaraan dapat di parkir di tempat yang disediakan di lahan parkir dekat loket. Dan selanjutnya dari tempat parkir ini perjalanan diteruskan dengan berjalan kaki melewati jalan setapak yang telah di paving blok dan diberi undakan sejauh kurang lebih 300 meter menuruni lembah sedalam lebih dari 100 meter.  Curug ini sendiri terletak sekitar 500 m di sebelah barat desa Argamukti. 

Fasilitas dan Akomodasi Curug Muara Jaya
Tersedia warung penjual makanan dan minuman, areacamping ground, tempat parkir, wc, mushola dan juga area taman bermain untuk anak-anak.  Di lokasi tersebut juga terdapat dua bangunan pendopo, satu besar dan satunya kecil. Bangunan bernama Balai Pertemuan Muara Jaya tersebut memang sengaja dibangun untuk tempat istirahat para pengunjung. Tak jauh dari lokasi air terjun ini juga terdapat sebuah bumi perkemahan.

Tiket dan Parkir
Harga tiket masuk adalah Rp 6000 per orang dan parkir adalah Rp 2000 untuk kendaraan roda dua.  Bagi yang ingin berkemah di bumi perkemahan dekat air terjun, harga karcisnya menjadi Rp 3.500 per orang.


Sources:
tempatwisatadaerah.blogspot.com
pegipegi.com



Air Terjun Jawa Barat Nature

4D3N ACEH TSUNAMI MEMORIAL TOUR

                         

travnote.com. Paket wisata lengkap berangkat dari Kuala Lumpur dengan Affordable Price.

Day 01 : KUALA LUMPUR-BANDA ACEH ( L, D )
Tiba di airport Antar Bangsa Sultan Iskandar Muda , setelah proses imigrasi dan  ambil bagasi, anda akan dijemput oleh pemandu pelancong kami yang ramah dan baik. Kemudian  ziarah ke perkuburan korban tsunami di Lambaro (sebanyak 46.718 orang  dikebumikandisini). Makan tengah hari di Restauran Aceh Spesifik di bundaran Lambaro. Shalat Dzuhur jama' taqdim di Masjid BaiturrahimUleeLheue, Banda Aceh. Salah satu masjid yang selamat dari terjangan tsunami tahun 2004 lalu meski lokasinya berada di kawasan pantai, setelah itu melawat ke pelabuhan UleeLheue  sambil menikmati indahnya pantai UleeLheue sambil menikmati air kelapa muda dan jagung bakar. setelah itu kembali ke hotel , makan di restoran , acara bebas. ( Day 1 : Boleh Tukar dengan Lawatan University Malikullasaleh di Banda Aceh )

Day 02 : BANDA ACEH CITY TOUR ( B, L, D )
Morning Call Shalat Shubuh. Sarapan pagi di hotel. Mengunjungi Makam Syiah Kuala, Makam ulama besar Aceh, Syiah Kuala, yang bernama asli SyiekhAbdurrauf bin Ali Al-Fansuri di kawasan pantai Desa Deah Raya, Kecamatan Syiah Kuala, setelah itu mengunjungi kapal diatas rumah di lampulo, museum tsunami, Makan siang di restoran lokal setelah itu salat zuhur di Mesjid Raya Baiturrahman. Setelah itu melanjutkan lawatan ke museum Aceh, makam Sultan Iskandar muda, gunongan  kembali ke hotel , makan malam di restoran lokal , acara bebas.

Day 03 : BANDA ACEH MEMORIAL TSUNAMI ( B, L, D )
MorningcAll salat subuh, Sarapan Pagi di Hotel,lawatan ke kapal PLTD Apung yang didorong  hingga 7 Km ke daratan oleh gelombang tsunami dan menggilas bersih semua yang di laluinya di kampung Punge. Kunjungan selanjutnya ke kampung Gurah, Peukan Bada, untuk melihat kubah tsunami, setelah itu shopping membeli makanan ringan di sekitar rumah Cut Nyakdin, mengunjungi pantai Lok Nga, dan mengunjungi masjid Rahmatullah di kampung Lampuuk. Makan siang di restoran setelah itu shopping di pasar Aceh, kemudian perjalanan dilanjutkan ke kampung Bineh Blang Pagar Air Pondok Dayah Al furqan Serambi Malaysia, pondok ini adalah salah satu pondok yang menampung anak-anak yatim piatu korban gempa dan Tsunami dan memiliki Ustaz yang sangat , setelah itu shoping suvenir Acehdi Penayong, kembali ke Hotel rehat , makan malam di restoran. Acara bebas.

Day 04 : BANDA ACEH - KUALA LUMPUR ( B )
Morning Call Shalat Shubuh. Sarapan pagi di hotel,  semua bag/tas ,passport dikumpul. Kemudian Check out hotel, dan bertolak ke airport Antara Bangsa Sultan Iskandar Muda. Berlepas ke Kuala Lumpur. Perjalanan selesai dengan membawa kenangan indah bersama PT. AURA MENTARI WISATA , Terima kasih atas kepercayaan Anda kepada kami.
Tour Selesai

Tour Price Rm.459/Pax ( Group 13pax )
Harge paket termasuk:
1.    Hotel Accomodation ( Twin share )
2.   Meals as stated on program (Halal).
3.   Airconditioned tour transportation
5    Parking and Toll.
6.  Tour guide.

Harge Paket Tidak termasuk :
1.    Personal Expenses ( such as Extra Meals, Telphon Call, Mini bar at room hotel )
2.   Tipping Rm.5/pax/day .
3.   Optional Tour ( if any )

 Vinky Andini
PT. AURA MENTARI WISATA
Ministri of Justice     : AHU-67757.AH.01.01 TAHUN 2013
Ministri Of Tourism  : 503/75/SK/TPUP.BR/BPW/MAP/2014
Company Reg No    : 02.12.1.79.21863/1227/1721/03/2014
ASITA                      : 0282/11/DPP/2013
Jln. Garu II, Villa Harjosari No 53, Medan 20147, Indonesia
Phone     : +62-821 3692 6242          + 62-61-786 88 08,               +62-822 7656 3999 ( whatsapp)   
BB : 512D5668     Fax          :+ 62-61-786 88 08
Email       : info@mentariwisata.compengarah.auramentari@gmail.com
ym            : auramentari.inbound@yahoo.com,my
http          : www.mentariwisata.com



photo sources:
Aceh Promo spritual tour Tour Packages

Coban Tumpak Sewu Surganya Air Terjun di Jawa Timur


Coban Tumpak Sewu atau yang lebih dikenal dengan Coban Sewu adalah tempat wisata yang tersembunyi. Letaknya di perbatasan Kecamatan Ampelgading, Malang dan Desa Sidomulyo, Kecamatan Pronojiwo, Lumajang. Dari segi bahasa, Coban Sewu memiliki makna seperti Coban (bahasa Jawa) yang artinya adalah air terjun. Sedangkan Sewu (bahasa Jawa) yang artinya adalah seribu. Jadi, Coban Sewu adalah air terjun seribu. Disebut demikian karena memiliki banyak aliran air yang sangat tinggi sepanjang tebing. Kira-kira tinggi air terjunnya sekitar 180 meter.
Untuk menuju Coban Sewu hanya diperlukan 100 meter dari arah Lumajang sebelum tugu perbatasan tersebut, ada gang turun sebelah kiri jalan kemudian jalan lurus saja sampai sungai. Kemudian sepeda motor atau kendaraan pribadi lainnya bisa diparkir di gubuk penambang pasir. Kita hanya membayar Rp. 6000,- untuk bisa masuk ke Coban Sewu. Kemudian bisa dilanjutkan dengan berjalan kaki menyusuri sungai sekitar 200 meter, dan kita akan bisa melihat air terjun Coban Sewu dari atas (jalur panorama). Tapi jika anda ingin merasakan sensasi dan keindahan air terjunnya secara langsung, kita bisa untuk melakukan perjalanan ke bawah atau turun langsung melalui Goa Tetes.
Goa Tetes yaitu goa yang memiliki air terjun sekitar 200 meter. Kemudian kita bisa melanjutkan perjalanan dari Goa Tetes dengan menyusuri sungai dan melawan arus. Karena belum banyak masyarakat yang tidak tahu keberadaan Coban Sewu, sehingga  akses jalan yang ditempuh masih sangat ekstrim. Jadi jangan heran jika perjalanan ke Coban Sewu sangatlah menguji adrenalin dan tenaga anda.
Rute untuk menuju ke bawah dimulai dari menyusuri sungai, kemudian melanjutkan perjalanan dengan naik turun tebing yang sangat licin serta dipenuhi banyak lumut sehingga bisa menyebabkan terpeleset dan terjatuh  jika kita tidak berhati-hati. Karena medan yang dilalui sangatlah curam, kita harus berpegangan erat pada karet ban yang telah dipotong-potong dan berbentuk menyerupai tali. Agar tidak terpeleset atau terjatuh karena jalan yang tersedia dan bisa dilewati hanyalah jalan setapak. Namun, perjuangan yang melelahkan serta menguji adrenalin itu tidak akan sia-sia jika kita sudah sampai di bawah air terjun Coban Sewu dan menemukan keindahan alam tersendiri.
Kejernihan dan kesejukan airnya membuat rasa lelah langsung menghilang begitu saja. Melihat aliran deras air terjun Coban Sewu dari bawah membuat mulut dan hati tidak berhenti mengucap rasa syukur atas keindahan yang telah diciptakan oleh Tuhan, sekaligus menyadarkan bahwa kita sangatlah kecil di hadapan-Nya sehingga janganlah sombong jika belum bisa menaklukan Coban Sewu. Menikmati panorama secara langsung dari bawah serasa di nirwana. Ya, Coban Sewu memang pantas dijuluki surganya para Coban yang ada di Jawa Timur. Jangan lupa untuk mengabadikan moment istimewa ini dengan bernarsis ria ya.
Tips dan Saran untuk Melakukan Perjalanan ke Coban Sewu:
1.      Pakailah sandal atau sepatu outdoor yang bergerigi agar tidak kesulitan saat menuruni tebing yang curam serta batuan cadas berlumut yang sangat licin.
2.      Disarankan untuk memakai jasa guide agar tidak salah jalan dan melewati jalan yang aman.
3.      Amankan alat elektronik yang dibawa, agar tidak basah ketika menyusuri sungai dan dari desiran angin yang membawa butiran-butiran air yang menerpa kita.
4.      Bawalah tali yang kuat agar berguna untuk dijadikan pegangan saat menuruni tebing yang curam dan licin.
5.      Bawalah makanan dan minuman, seperti makanan ringan dan air mineral agar tidak kehabisan tenaga saat ditengah perjalanan.
6.      Rencanakan waktu perjalanan
·        Dari Tempeh ke Goa Tetes               : 60 menit
·        Goa Tetes sampai turun ke sungai : 30 menit
·        Sungai sampai Coban Sewu             : 20 menit
·        Perjalan pulang (Sungai ke Goa Tetes)       : 45 menit
7.      Perhatikan cuaca, jangan sampai anda pergi ke Coban Sewu ketika cuaca mendung. Jika sudah sampai tempat tujuan perhatikan waktu agar tidak terlalu sore karena akan lebih bahaya jika hari sudah gelap.
Tetap jaga kelestarian keindahan alam yang telah diciptakan Tuhan. Jangan sampai menjadikan alam sebagai sampahmu, bawa kembali sampahmu agar keindahan-Nya tetap terjaga sampai anak cucu kita kelak. Semoga artikel ini membantu dan bermanfaat. Have a nice trip ya traveler!






Photo sources:
Gueanggreini.bolgspot.com
Portalsatu.com
Pampimpom.wordpress.com






Air Terjun Jawa Timur Nature

Wisata Alam Lengkap di Coban Rondo



Malang merupakan Kota yang mempunyai segudang tempat wisata alam. Selain gunung dan pantai, banyak air terjun yang harus Anda jelajahi ketika menghabiskan liburan di kota dingin ini. Salah satunya Coban Rondo, adalah letak air tejun coban rondo di Desa Pandesari, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur. Jaraknya sekitar 12 km jika dari Kota Batu atau kurang lebih sekitar 24 km jika dari Kota Malang dengan membutuhkan waktu tempuh sekitar 1 jam. Akses untuk menuju ke air terjun Coban Rondo ini sangatlah mudah karena jalananya sudah memiliki aspal yang baik.
Nama Rondo dalam bahasa jawa memiliki arti janda. Mengapa disebut demikian? Karena konon menurut mitos yang dipercaya masyarakat setempat yaitu bermula dari sepasang pengantin yang baru menikah bernama Raden Baron Kusumo suami Dewi Anjarwati yang meninggal karena telah bertarung melawan Joko Lelono. Sehingga menyebabkan Dewi tersebut hidup menjanda. Suasana di sekitar air terjun hawanya sejuk dan bahkan bisa di katakan dingin. Air Terjun Coban Rondo mempunyai ketinggian kurang lebihnya sekitar 84 meter dan terdapat di ketinggian 1.135 meter jika dari permukaan air laut. Airnya berasal dari sebuah sumber yang terdapat di Cemoro Dudo, kawasan lereng Gunung Kawi dengan kapasitas air 150 liter per detik ketika musim hujan dan sekitar 90 liter tiap detik sewaktu musim kemarau.
Sebelum air terjun Coban Rondo, di atasnya lagi terdapat air terjun kembar yang sering disebut dengan nama Coban Manten. Kemudian mengalir ke bawah lagi, air terjun itu menjadi satu dengan Coban Dudo. Uniknya lagi, Coban Dudo tersebut yang mengalir ke bawah sehingga menjadi Coban Rondo.
Jalan menuju ke Coban Rondo yaitu menuju arah Batu - Pujon, Malang, setelah melewati tanjakan yang landai dan jalanan yangberkelok-kelok yang terkadang tajam, maka Traveler akan sampai di puncak sebuah perbukitan. Di sana terdapat sebuah papan nama yang berukuran besar sehingga memberikan Anda petunjuk untuk belok menuju ke arah kiri keluar dari jalan raya untuk menemukan obyek wisata Coban Rondo. Dari patung sapi, perjalanan dapat Anda lanjutkan kembali kurang lebih sekitar 4 km lagi untuk sampai ke wisata air terjun Coban Rondo. Sebelum Anda memasuki kawasan wisata sekitar 2 km akan menjumpai sebuah papan yang bertuliskan "Welcome to Wana Wisata Coban Rondo". Kemudian jalanan akan terus menurun dan rindangnya suasana hutan juga akan semakin terasa. Di tempat-tempat yang melandai, gubuk-gubuk para pedagang serta berbagai macam jenis kendaraan akan berjajar. Di situlah terminal akhir para pengunjung yang menggunakan kendaraan. Selanjutnya Anda akan melintasi sedikit tanjakan yang tidak kurang dari dua menit akan sampai ke lokasi air terjun.

Menuju ke Coban rondo dengan Kendaraan Umum
Untuk Anda yang yang menggunakan angkutan umum, dapat mengambil bus jurusan Malang jika dari Surabaya harganya sekitar (Rp. 12.000,- tiap orang). Kemudian Anda dapat naik bemo dari Terminal Arjosari, Malang, dengan jurusan Landungsari. Lanjutkan perjalanan dengan menggunakan bus tujuan Kediri lewat Pujon, kemudian turun di Patung Sapi yang merupakan sebuah pintu gerbang untuk ke Coban Rondo.  Dari sana, akan tersedia ojek yang siap untuk mengantarkan Anda sampai ke lokasi. Setelah Anda sampai di lokasi tempat parkir perjalanan bisa dilanjutklan dengan berjalan kaki dengan jarak sekitar 200 m untuk menuju lokasi air terjun Coban Rondo berada.

Tiket dan Parkir di Air Terjun Coban Rondo

Tiket untuk masuk ke air terjun ini akan dikenakan biaya sekitar Rp 17.000. Sedangkan untuk biaya parkir kendaraan roda empat sekitar Rp 4.000 dan bila kendaraan roda dua sekitar Rp 2.000.

Fasilitas dan Akomodasi di Air Terjun Coban Rondo
Di dalam area wisata alam Air Terjun Coban Rondo terdapat banyak sekali warung-warung yang menjajakan berbagai macam makanan dengan harga yang cukup terjangkau. Disini juga sudah tersedia sarana untuk tempat beribadah bagi umat muslim / Islam, panggung terbuka, area camping ground dan toilet.
Untuk Anda yang ingin mencari hotel murah di malang atau tempat penginapan yang berada di kawasan air terjun Coban Rondo dapat diperoleh di kawasan wisata Songgoriti, yang berjarak sekitar 5-8 km dari lokasi Air Terjun Coban Rondo. Harga penginapan yang berada di daerah itu berkisar antara harga Rp. 50.000 sampai dengan Rp. 150.000 tiap malam.
Di kawasan Coban Rondo juga terdapat labirin yang terbuat dari tumbuhan. Untuk bisa masuk ke sana Anda harus membayar Rp. 10.000. di sana para pengunjung bisa berfoto sepuasnya karena keindahan labirinnya membuat Anda puas untuk menjelajahinya. Tak perlu khawatir tersesat karena para wisatawan bisa meminta tolong teman Anda untuk melihat dari tower yang sudah disediakan untuk mengarahkan kemana Anda akan berjalan. Seru bukan?
Liburan ke Coban Rondo sangatlah lengkap, karena satu tempat bisa Anda kunjungi beberapa wahana wisata yang telah disediakan. Seperti, Taman Labirin Coban Rondo, Arena Bermain Anak, Camp Ground, dan Air Terjun Coban Rondo.






Photo sources:
Travel.kompas.com
Malangonline.com
Utiket.com
Air Terjun Jawa Timur Nature

Coban Kethak, Wisata Alam Air Terjun Yang Masih Sangat Alami



Coban (air terjun) Kethat merupakan salah satu potensi wisata alam yang patut dikunjungi di Malang, Jawatimur. Malang masih mempunyai banyak potensi alam berupa air terjun yang belum terexplore. Keberadaannya tak jauh dari perbatasan Kabupaten Kediri dan Kabupaten Malang memiliki wisata alam Coban Kethak yang masih sangat alami. Lebih tepatnya lagi berlokasi di perbatasan Kasembon dengan Ngantang di Desa Pait, Kecamatan Kasembon, Kabupaten Malang. Coban Kethak sendiri memiliki air terjun dengan ketinggian sekitar 25 meter. Air terjunnya masih berada dalam Kawasan Hutan Lindung BKPH atau Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan di daerah Ngantang.

Lokasi wisata alam coban kethak ini berjarak sekitar 70 km dari Kota Malang dengan melewati jalur Batu – Kediri. Selanjutnya dari arah Kota Wisata Batu lurus ke barat melewati 2 kecamatan yaitu Kecamatan Pujon dan Kecamatan Ngantang. Lokasinya cukup strategis dan mudah dicapai karena berada di tepi jalan utama menuju Malang – Kediri, tepatnya sebelah kiri jalan dari arah Kediri sekitar 3 menit.
Coban Kethak adalah tempat wisata yang baru saja dibuka dan diresmikan oleh Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Malang sekitar 7 November 2014. Tiket masuk menuju air terjun ini seharga Rp. 5.000 per orang. Namun, untuk warga Kasembon sendiri hanya membayar Rp. 2.500. untuk parkir kendaraan pribadi Anda Rp. 2.000. Coban Kethak dibuka mulai pukul 08.00 – 16.00 WIB.


Untuk menuju air terjun Coban Kethak, Anda harus berjalan kaki kurang lebih sekitar 500 meter dari tempat parkir kendaraan dan memerlukan waktu kurang lebih 3 menit. Rutenya agak curam, jalannya terbuat dari batu-batu yang sudah ditata rapi, tapi harus tetap menjaga kewaspadaan. Apalagi pada saat musim hujan harus lebih ekstra hati-hati. Di ujung jalan bebatuan yang tertata rapi, Wisatawan akan disambut oleh sebuah bangunan permanen mirip panggung terbuka yang cukup luas dan beralaskan bamboo atau seperti gazebo tepat di atas aliran sungai dan sekitar 30 meter dari air terjun. Gazebo ini telah disediakan pengelola untuk para pengunjung melepas lelah sembari menikmati sejuknya udara sekitar. Air terjunnya sungguh menawan dengan menyuguhkan keindahan panorama alamnya. Deburan air yang membelah tebing ini memecah kesunyian hutan belantara di kawasan ini. Aliran air coban Kethak juga terlihat begitu deras serta meliuk-liuk di antara bebatuan kali. Air terjunnya seakan-akan membelah tebing yang ada di sekitarnya.

Belum banyak masyarakat yang tahu tentang keberadaan Coban yang eksotis ini. Karena berada diantara rimbunnya perkebunan durian dan hutan kawasan yang ada di Desa Pait membuatnya  berhawa sejuk. Pengunjung bisa nyaman untuk bermain di sekitar air terjun karena suasana alamnya masih sangat alami. Di sana juga terdapat banyak pepohonan hijau yang menambah kesejukan udara sekitar Coban Kethak.

Mengapa disebut Coban Kethak? Karena dulu coban ini adalah tempat berkumpulnya para kera hutan di daerah Wonoagung, Pait, dan sekitarnya. Air terjun ini digunakan oleh kera-kera untuk bersembunyi dan menjadi salah satu pilihan yang untuk mereka sambil menikmati pemandangan Coban Kethak.

Fasilitas yang ada di tempat wisata Coban Kethak ini yaitu kamar mandi, ruang bilas, pos pantau, gazebo, dan tempat parkir.
Akses untuk menuju ke coban kethak:
1.      Dari perbatasan kabupaten Kediri di kecamatan kandangan sekitar 15 – 20 menit.
2.      Dari kota wisata batu sekitar 1 jam.
3.      Jika anda menggunakan kendaraan umum seperti bis, maka pilihlah jurusan malang – Kediri – jombang dan turun di gerbang pintu masuk.

Seru bukan? Bisa mengeksplore keindahan Coban Kethak yang masih tersembunyi. Yuk! Ajak teman-teman atau keluarga Anda untuk menikmati keindahan alam yang tersembunyi ini.










Photo sources:
Firnaniahara.blogspot.com



Air Terjun Jawa Timur Malang Nature

Air Terjun Kapas Biru, Destinasi Alam Baru di Lumajang



travnote.com  Untuk kalian yang masih bingung cari tempat destinasi di daerah Lumajang, ini nih ada tempat wisata baru yang masih belum banyak masyarakat yang tau. Selain terkenal dengan coban sewu, Lumajang juga masih punya banyak coban-coban yang menakjubkan. Salah satunya yaitu Coban Kapas Biru. Ya, Air terjun (coban) Kapas Biru merupakan destinasi baru di Lumajang
Coban Kapas Biru merupakan destinasi wisata alam baru yang unik di Lumajang, terletak di Desa Pronojiwo, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Provinsi Jawa Timur. Lokasinya dekat jalan raya sehingga mudah ditemukan. Air terjun ini juga dikenal oleh masyarakat setempat dengan sebutan Antrukan Sumber Telu. Bahkan Kapas Biru baru saja dibuka dua minggu sebelum puasa Ramadhan 1436 Hijriah / Tahun 2015 ini. Untuk tiket masuk belum dikenakan tarif biaya, sehingga Anda hanya membayar parkir kendaraan sebesar Rp. 5000.
Akses jalan menuju coban kapas biru tidak sulit. Setelah Anda memarkir kendaraan pribadi, para pengunjung diharuskan berjalan kaki sekitar 2 km. Para Traveler tak perlu takut salah jalan, karena di sini banyak sekali guide yang siap menemani perjalan Anda. Medan yang dilalui yaitu jalanan dengan turunan yang cukup curam kira-kira mencapai 40 – 45 derajat, dan dilanjutkan dengan menuruni tebing. Di sini juga terdapat tangga yang harus wisatawan turuni dengan kemiringan hamper 90 derajat, kemudian diteruskan dengan berjalan melewati jalan setapak yang sengaja dibuat oleh warga setempat untuk memudahkan para pengunjung dan akhirnya terdengar percikan air. Taraaa! Sampailah kita di Air Terjun Kapas Biru.
Oh iya, mengapa dinamakan Kapas Biru? Karena warna putihnya seperti warna kapas dan jika kita melihatnya airnya seperti gumpalan kapas yang lembut, sedangkan di setiap sisi air terjunnya terdapat rona warna kebiruan. Pemandangannya benar-benar menakjubkan. Airnya masih sangatlah jernih, jadi jangan pernah merusaknya ya Traveler, selalu jaga kebersihan dan bawa pulang sampah yang Anda bawa. Agar keasrian aslinya tetap terjaga.

Rute untuk Menuju Coban Kapas Biru
1.      Dari Arah Lumajang
Sekitar 300 meter dari Lapangan Pronojiwo, kemudian setelah persimpangan Anda ambil jalur kiri ( ada banner sebelah kiri jalan bertuliskan Air Terjun Kapas Biru ). Rute dari Kota Lumajang hanya mengikuti petunjuk ke arah Malang, sekitar 200 meter sebelum kantor polisi Pronojiwo disisi kiri jalan ada gang kecil dengan jalan yang sudah dicor. Setelah itu, masuk lurus sampai menemukan banner petunjuk dan tempat parkir. Selanjutnya tinggal jalan kaki menyusuri jalan setapak menuruni tebing mengikuti petunjuk yang ada.
2.      Dari Arah Malang
Anda harus melewati Malang - Turen - Dampit - Pronojiwo, Cari kantor polisi Pronojiwo, tidak jauh dari polsek, ada jalan tikungan ( ada banner sebelah kanan jalan bertuliskan Air Terjun Kapas Biru ) dan jalan yang sudah dicorcor sebelah kanan dan ikuti jalan cor sampai mentok diujung jalan.

Seru banget kan bisa menjelajahi Coban Kapas Biru yang baru-baru ini dibuka. Yuk! Ajak teman atau keluarga untuk melihat indahnya coban yang tersembunyi ini.






Photo sources:
www.lumajangjimny.com

Air Terjun Jawa Timur lumajang Nature

Candi Badut, Wisata sejarah dan kebudayaan unik dimalang

Candi Badut

travnote,com Masih berada di kawasan wisata Kota Malang, kali ini saya akan mengajak Traveler untuk melihat salah satu bangunan peninggalan bersejarah dimalang. Malang tidak hanya terkenal dengan wisata alamnya saja lho. Bagi Anda pecinta sejarah dan budaya, yuk kunjungi situs-situs peninggalan masa lampau yang ada di Malang. Salah satunya yaitu Candi Badut.

Candi Badut merupakan candi suci dari peninggalan zaman Hindu – Budha. Badut merupakan candi tertua di Jawa Timur. Terletak 10 km dari Kota Malang tepatnya di  Desa Karang Besuki, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur. Candi Badut disebut juga Candi Liswa. Lokasi candi ini berada di tengah-tengah perumahan penduduk dan masuk gang kecil. Sehingga banyak yang tidak mengetahui jika ada candi di sana.

Dahulu Candi Badut ditemukan di tengah sawah dan waktu itu hanya nampak seperti bukit dari runtuhan batu yang dipenuhi tanah, serta diatasnya ditumbuhi beberapa pohon beringin. Pada tahun 1923 ditemukan oleh EW Mauren Brechter. Candi badut dipercaya bersifat Hindu karena terdapat Arca Durga, Agastya, Dan Lingga Yoni. Candi ini berdiri di atas tanah seluas 2808 m2 dan dikelilingi oleh Gunung Kawi di sebelah selatan, Gunung Arjuna di sebelah barat, Gunung Tengger di sebelah utara, dan Gunung Semeru di sebelah timur. Candi Badut sendiri terletak di kaki Gunung Kawi.

Candi Badut dibangun atas perintah Raja Gajayana dari Kerajaan Kanjuruhan. Dalam Prasasti Dinoyo tahun 682 Caka atau 760Masehi yang ditemukan di Desa Merjosari, Malang, dijelaskan bahwa pusat Kerajaan Kanjuruhan ada di daerah Dinoyo. Tulisan dalam prasasti tersebut menceritakan tentang masa pemerintahan Raja Dewasimba dan putranya yang bernama Sang Liswa. Konon, pada masa kejayaan Kerajaan Kanjuruhan yang dipimpin oleh Sang Liswa yang bergelar Raja Gajayana memerintahkan untuk membangun candi. Karena sang Liswa suka  membuat lelucon atau dalam bahasa jawa dikenal mbadhut, maka candi ini dinamakan Candi Badut.

Candi Badut berusia 1400 tahun dan memiliki ciri khas tersendiri sehingga candi ini berbeda dengan candi-candi yang ada di Jawa Timur. Perbedaannya terletak pada pahatan Kalamakara yang menghiasi ambang pintunya. Pada umumnya relief kepala raksasa yang terdapat di candi-candi Jawa Timur dibuat lengkap dengan rahang bawah. Namun, Kalamakara yang terdapat di Badut dibuat tanpa rahang bawah sehingga mirip dengan relief candi-candi di Jawa Tengah.

Dulu Candi Badut mempunyai satu kompleks yang dikelilingi pagar tembok yang sekarang telah hilang. Denahnya yang berbentuk bujur sangkar berukuran 15 x 15 meter. Pintu masuknya berada di sebelah barat. Candi ini hanya mempunyai bingkai bawah yang terdiri dari pelipi rata, sedangkan badan kakinya berupa susunan bata-bata rata, polos dan tidak mempunyai hiasan sama sekali. Pada depan candi terdapat tangga naik ke bilik candi.

Bagian badan candi berbentuk tambun karena lebih besar dari tingginya. Pintu bilik bermotif poritico yaitu langgam seni bangunan Jawa Tengah. Pada tangga sebelah selatan terdapat Kinara-Kinari. Ketiga sisinya terdapat relung-relung serta Arca Durga sebelah utara, Guru atau Agastya sebelah selatan, dan Ganesha di sebelah timur tetapi arcanya sudah hilang. Di sisi kanan kiri pintu masuk terdapat relung-relung kecil yang berisi Mahkala dan Nandiswara yang diisi dengan hiasan pola bunga. Dalam biliknya terdapat Lingga Dan Yoni.

Namun, sayangnya pada bagian atap Candi Badut telah rusak. Terdiri dari dua tingkat yang serupa dengan tubuh candi tetapi semakin ke atas semakin kecil dan ditutup dengan puncak ratna. Hiasan yang terdapat pada atap berupa antefix. Di depan candi induk terdapat tiga bekas alas candi kecil yang terkenal dengan nama Candi Perwara. Diperkiran candi tersebut berjajar ke arah utara selatan dan menghadap ke timur. Di tengah Candi ini terdapat arca Nandi, sedangkan di sebelah selatannya terdapat Lingga Yoni. Di dalam Candi Badut tidak terdapat Agastya tetapi sebuah Lingga yang dikeramatkan dan dianggap sebagai lambang Prasarti Dinoyo yang disimpan di Museum Pusat Jakarta dengan nomor D.113.

Rute yang bisa Anda tempuh yaitu mengikuti jalan arah ke Batu sampai Dinoyo, kemudian belok ke selatan, sampai Karang Besuki lurus ke barat dan Anda akan melewati Kali Metro, dan sampailah di Desa Badut.

Yuk! Pelajari ilmu sejarah dan budaya yang ada di sekitar kita. Jangan lupa untuk tetap merawatnya agar kelestariannya terjaga sampai anak cucuk kita nanti. Have a nice trip, Traveler!




photo sources:
sejarahbudayanusantara.weebly.com

Art and Culture Destinations Jawa Timur

 

We Are Featured On Many Trusted Tourism Business:

  • Copyright © 2015 TravNote.com™
    Established by Sisambor & Team