Candi Badut
travnote,com Masih berada di kawasan wisata Kota Malang,
kali ini saya akan mengajak Traveler untuk melihat salah satu bangunan
peninggalan bersejarah dimalang. Malang tidak hanya terkenal dengan wisata alamnya saja
lho. Bagi Anda pecinta sejarah dan budaya, yuk kunjungi situs-situs peninggalan
masa lampau yang ada di Malang. Salah satunya yaitu Candi Badut.
Candi Badut merupakan candi suci dari
peninggalan zaman Hindu – Budha. Badut merupakan candi tertua di Jawa Timur.
Terletak 10 km dari Kota Malang tepatnya di
Desa Karang Besuki, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur.
Candi Badut disebut juga Candi Liswa. Lokasi candi ini berada di tengah-tengah
perumahan penduduk dan masuk gang kecil. Sehingga banyak yang tidak mengetahui
jika ada candi di sana.
Dahulu Candi Badut ditemukan di
tengah sawah dan waktu itu hanya nampak seperti bukit dari runtuhan batu yang
dipenuhi tanah, serta diatasnya ditumbuhi beberapa pohon beringin. Pada tahun
1923 ditemukan oleh EW Mauren Brechter. Candi badut dipercaya bersifat Hindu
karena terdapat Arca Durga, Agastya, Dan Lingga Yoni. Candi ini berdiri di atas
tanah seluas 2808 m2 dan dikelilingi oleh Gunung Kawi di sebelah
selatan, Gunung Arjuna di sebelah barat, Gunung Tengger di sebelah utara, dan Gunung
Semeru di sebelah timur. Candi Badut sendiri terletak di kaki Gunung Kawi.
Candi Badut dibangun atas perintah Raja
Gajayana dari Kerajaan Kanjuruhan. Dalam Prasasti Dinoyo tahun 682 Caka atau
760Masehi yang ditemukan di Desa Merjosari, Malang, dijelaskan bahwa pusat Kerajaan
Kanjuruhan ada di daerah Dinoyo. Tulisan dalam prasasti tersebut menceritakan
tentang masa pemerintahan Raja Dewasimba dan putranya yang bernama Sang Liswa.
Konon, pada masa kejayaan Kerajaan Kanjuruhan yang dipimpin oleh Sang Liswa
yang bergelar Raja Gajayana memerintahkan untuk membangun candi. Karena sang
Liswa suka membuat lelucon atau dalam
bahasa jawa dikenal mbadhut, maka candi ini dinamakan Candi Badut.
Candi Badut berusia 1400 tahun dan
memiliki ciri khas tersendiri sehingga candi ini berbeda dengan candi-candi
yang ada di Jawa Timur. Perbedaannya terletak pada pahatan Kalamakara yang
menghiasi ambang pintunya. Pada umumnya relief kepala raksasa yang terdapat di
candi-candi Jawa Timur dibuat lengkap dengan rahang bawah. Namun, Kalamakara
yang terdapat di Badut dibuat tanpa rahang bawah sehingga mirip dengan relief
candi-candi di Jawa Tengah.
Dulu Candi Badut mempunyai satu
kompleks yang dikelilingi pagar tembok yang sekarang telah hilang. Denahnya yang
berbentuk bujur sangkar berukuran 15 x 15 meter. Pintu masuknya berada di
sebelah barat. Candi ini hanya mempunyai bingkai bawah yang terdiri dari pelipi
rata, sedangkan badan kakinya berupa susunan bata-bata rata, polos dan tidak
mempunyai hiasan sama sekali. Pada depan candi terdapat tangga naik ke bilik
candi.
Bagian badan candi berbentuk tambun
karena lebih besar dari tingginya. Pintu bilik bermotif poritico yaitu langgam
seni bangunan Jawa Tengah. Pada tangga sebelah selatan terdapat Kinara-Kinari.
Ketiga sisinya terdapat relung-relung serta Arca Durga sebelah utara, Guru atau
Agastya sebelah selatan, dan Ganesha di sebelah timur tetapi arcanya sudah
hilang. Di sisi kanan kiri pintu masuk terdapat relung-relung kecil yang berisi
Mahkala dan Nandiswara yang diisi dengan hiasan pola bunga. Dalam biliknya
terdapat Lingga Dan Yoni.

Rute yang bisa Anda tempuh yaitu mengikuti
jalan arah ke Batu sampai Dinoyo, kemudian belok ke selatan, sampai Karang
Besuki lurus ke barat dan Anda akan melewati Kali Metro, dan sampailah di Desa
Badut.
Yuk! Pelajari ilmu sejarah dan budaya
yang ada di sekitar kita. Jangan lupa untuk tetap merawatnya agar
kelestariannya terjaga sampai anak cucuk kita nanti. Have a nice trip,
Traveler!
photo sources:
0 comments:
Post a Comment